Solo FM Diprotes Laskar Hizbullah

SALAH satu radio swasta di Kota Solo, Jawa Tengah, Solo Radio FM mendapat protes sekelompok orang yang menamakan diri sebagai Laskar Hizbullah karena menyiarkan lagu Genjer-genjer.

Laskar yang terdiri dari sekitar 20 orang bertopeng tersebut, Senin, menuntut Solo Radio FM untuk meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, khususnya Kota Solo, karena telah menyiarkan lagu yang pernah dianggap rezim Orde Baru sebagai pembangkit semangat gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Lagu tersebut adalah milik PKI yang merupakan pengkhianat bangsa ini. Selain itu, PKI juga telah menimbulkan banyak kesengsaraan di Indonesia," kata koordinator aksi Laskar Hizbullah, Yanni Rusmanto.

Dia mengatakan, lagu yang oleh Solo Radio FM diputar pada Jumat (11/9) pukul 03:45 tersebut dikhawatirkan dapat membuka lama Bangsa Indonesia, "Selain itu, pemutaran lagu tersebut juga dapat menyakiti para korban politik terkait dengan pengkhianatan PKI,".

"Kami menuntut Solo Radio FM segera meminta maaf kepada Bangsa Indonesia, terutama masyarakat Kota Solo yang mendengarkan siaran tersebut," kata Yanni yang mengaku mendapat mandat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Solo.

Sementara itu, General Manager Solo Radio FM, Yunianto Puspowardoyo mengatakan, Solo Radio FM akan meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat terkait pemutaran lagu tersebut.

"Kami telah menandatangani surat pernyataan maaf terkait kasus tersebut. Permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat akan segera kami lakukan secepatnya," kata dia.

Dia mengatakan, penyiaran lagu tersebut merupakan kelalaian dari pihak radio yang berlokasi di kawasan Manahan, Kota Solo.

"Pada segmen sahur hari Jumat (11/9), Solo Radio FM mengadakan kuis tebak musik pengiring film dan pada salah satu bagian di kuis tersebut Genjer-genjer yang menjadi salah satu musik pengiring film Gie disiarkan oleh penyiar kami," kata Yunianto Puspowardoyo.

Pada kesempatan lain, Anggota Bagian Perizinan Komisi Penyiaran Indonesai Daerah (KPID) Jawa Tengah, Hari Wiryawan mengatakan, KPID Jawa Tengah sudah mendapat laporan dari masyarakat terkait penyiaran lagu Genjer-genjer pada Jumat (11/9).

Dia mengatakan, sampai saat ini belum ada peraturan spesifik yang mengatur dilarangnya lagu yang berhubungan dengan PKI.

"Akan tetapi, dalam Undang-undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, telah disebutkan bahwa setiap lembaga penyiaran dilarang untuk menyiarkan materi yang dapat menimbulkan perpecahan bangsa," katanya.(fat/nta)

Program Reality Show Mayoritas Tidak Mendidik

ARTIS kawakan Jajang C Noer menyayangkan maraknya program reality show di televisi-televisi swasta di Indonesia karena menurutnya tayangan tersebut tidak mendidik atau tidak memiliki unsur edukasi yang baik.

"Acara reality show sangat tidak mendidik khususnya bagi anak-anak di Indonesia," kata Jajang C Noer di Jakarta, Rabu.

Jajang menggambarkan, tayangan reality show terkadang menampilkan adegan di mana dua orang saling bertengkar di depan umum.

"Itu jelas-jelas tidak mendidik dan tidak memberi pelajaran bagus bagi anak-anak sementara masyarakat awam mengenal reality show adalah adegan sesungguhnya tidak ada rekayasa, bagaimana seandainya anak-anak meniru adegan tersebut?" kata istri Alm Arifin C Noer itu.

Artis yang sudah membintangi banyak film layar lebar sejak tahun 80-an tersebut juga menambahkan bahwa dirinya merasa heran mengapa tayangan reality show terus menjamur di sejumlah televisi swasta.

Menurut wanita kelahiran Paris, Prancis, 28 Juni 1952, itu hampir seluruh televisi swasta di Indonesia pada saat ini memiliki program tayangan reality show yang di dalamya terdapat adegan kekerasan dan lain sebagainya yang tidak dapat dijadikan contoh yang baik.

"Saya dulu sempat menyayangkan banyaknya tayangan sinetron yang di dalamnya terdapat adegan kekerasan dan lain sebagainya yang kurang baik bagi anak-anak, ternyata ada lagi tayangan yang lebih tidak mendidik menurut saya yakni reality show," katanya.

Karena itu, ia berharap televisi swasta juga mempertimbangkan adanya unsur edukasi dalam setiap acara yang ditayangkan dan tidak hanya memprioritaskan kepentingan pemasang iklan.

Sementara itu, ketika ditanyakan mengenai kapan lagi dirinya akan mewarnai layar lebar Indonesia ia menjawab belum tahu karena belum ada tawaran baru.

"Belum ada tawaran baru untuk berperan dalam layar lebar, khususnya sepanjang bulan Ramadhan ini," katanya. (nab/kmp)

RUBRIKASI

2012, Sepenggal Kisah Quraan ala Hollywood

Senin, 16 November 2009
oleh Prima Sp Vardhana


“Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, maka
adakah orang yang mau mengambil pelajaran? Maka alangkah dahsyatnya
azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. Dan sesungguhnya telah Kami
mudahkan Al-Quraan untuk pelajaran, maka adakah orang yang
mengambil pelajaran?”
(QS  Al-Qamar [54] : 15-17)



FIRMAN Allah SWT dalam Surat Al-Qamar ayat 15 hingga 17 itu sangatlah bernas dan penuh makna. Tidak hanya menegaskan, bahwa ilmu pengetahuan (disimbolikan dalam bentuk Kapal) merupakan rahmat Allah yang mampu menolong umat manusia dari kehancuran akibat kebodohan diri sendiri. Pasalnya azab Allah akibat kebodohan manusia sendiri sangatlah dahsyat dan tak akan mampu dihindari siapa pu mahluk Allah.


Semua ilmu pengetahuan dan adzab yang ditimpahkan Allah pada umat manusia dan bumi seisinya ini, dijanjikan Allah dapat dipelajari dengan mudah dan gamblang dalam Al-Quraan. Kendati demikian, Allah memastikan hanya semua pelajaran dalam kitab suci umat Islam itu hanya dapat difahami oleh para umat manusia yang mau mengambil pelajaran. Sebaliknya bagi yang bertujuan lain, ilmu pengetahuan dan azab Allah yang dijanjikan dalam Al-Quraan tak akan mampu dicerna dan diresapi maknanya untuk kepentingan manusia dan semua mahluk Allah.


Janji Allah yang demikian membahagiakan juga menakutkan itu, Insya Allah sudah diketahui Roland Emmerich saat menyutradarai film 2012 yang sepekan terakhir ini merebut perhatian mayoritas masyarakat dunia. Sehingga semua gedung bioskop di Indonesia ataupun negara lain yang memutar film yang dibintangi John Cusack dan Amanda Peet ini diserbu penonton.



Salah satu bukti, bahwa sineas kelahiran Stuttgart, Baden-Württemberg, Jerman ini tentang janji Allah dalam Al-Quraan itu dengan piawainya disisipkan pada akhir film dalam ujud sebuah kapal tangker berperalatan super canggih. Kapal ini menjadi sarana yang menyelamatkan sekitar 40 ribu umat manusia dan semua jenis pasangan hewan. Manusia dan hewan itu selama 26 bulan hidup di dalam kapal, yang mengarungi samudera tanpa batas akibat bencana alam global itu. Pada akhirnya kapal tersebut mendarat di sebuah benua baru hasil dari proses pergeseran lempeng bumi, yang juga menjadi sumber lain dari bencana alam global tersebut.


Pesan islami yang ditawarkan Emmerich itu memang tak disadari oleh mayoritas penonton, bahkan para ustadz muda seperti Jeffrey Al-Buchori atau pun para ulama yang jadi pengurus MUI (Majelis Ulama Indonesia). Sehingga film yang menelan biaya sekitar 260,000,000 dolar Amerika ini, bukannya melahirkan sebuah kesadaran iman yang islami. Yang terjadi justru sebaliknya. Para ulama itu dengan argumen masing-masing yang mencerminkan keterbatasan pengetahuan dalam mencerna beragam pesan Allah, mereka terbelah dalam kutub “kebodohan”.


Dengan mengatasnamakan agama Islam, sebagian ulama MUI mengharamkan umat Islam Indonesia menonton film 2012. Sebagian lain tidak mengharamkan senyampang menonton dengan niatan mencari hiburan. Memang, argumen-argumen yang disampaikan para ulama itu memiliki banyak alasan, yang bersumber untuk melindungi iman kaum muslim yang menonton 2012. Para ulama tersebut takut pasca menonton, banyak iman kaum muslim Indonesia mengalami kemerosotan.



Padahal kalau para ulama itu bersikap lebih arif dan cerdas, mereka tak akan mudah untuk mengharamkan nonton 2012 atau sebaliknya. Pasalnya dalam film berdurasi 2,5 jam itu, sesungguhnya banyak kisah-kisah tauladan dalam Al-Quraan yang disajikan sangat menarik dan memikat. Misalnya tentang hujan meteor yang melahirkan adegan pembakaran pada kota-kota besar. Adegan itu merupakan visualisasi dari surat Ath-Thuur misalnya, Allah berfirman:


"Jika mereka melihat sebagian dari langit gugur, mereka akan mengatakan: "itu adalah  awan yang bertindih-tindih". (QS Ath-Thuur [52]:44)


Juga di dalam surat Ad-Dukhan Allah berfirman:


"(ingatlah) hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah pemberi balasan." (QS Ad-Dukhan [44]:16)


Pada ayat pertama (surat Ath-Thuur) Al-Qur'an mengisyaratkan adanya sebuah kejadian berupa jatuhnya benda-benda langit dalam bentuk potongan-potongan. Jatuhnya potongan-potongan benda langit ke bumi itulah yang akhirnya menimbulkan awan yang bertumpuk-tumpuk. Dalam hal ini, orang-orang kafir tidak mampu membedakan antara awan yang bertumpuk-tumpuk (sahabum markum) dengan asap (dukhan). Apa yang dilihat oleh orang kafir itu sendiri boleh jadi merupakan kepulan asap yang terbentuk akibat jatuhnya potongan benda-benda langit (batu meteor) setelah membentur bumi. Boleh jadi karena benturan keras (Al-Batsyah Al-Kubra) yang menghantam bumi itulah, maka akan terjadi efek domino di permukaan bumi.


Di dalam surat Al-Mulk juga disebutkan adanya isyarat hujan meteor dan penenggelaman bumi, Allah berfirman:


"Apakah kamu merasa aman terhadapAllah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjungkir-balikkan bumi bersama kamu sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?, atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka, kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku? dan sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka, alangkah hebatnya kemurkaan-Ku". (QS Al-Mulk [67]:16-18)


Secara tegas pula Allah menjelaskan bahwa Dia akan menimpakan kepingan-kepingan material dari langit kepada manusia, atau membenamkan mereka di perut bumi. Allah berfirman:


"Maka, apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada di hadapan dan di belakang mereka? jika Kami menghendaki, niscaya Kami benamkan mereka di bumi atau Kami jatuhkan kepada mereka gumpalan dari langit. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Rabb) bagi setiap hamba yang kembali (kepada-Nya)". (QS Saba' [34]:9).


Berpijak dari banyaknya ayat-ayat Al-Quraan yang tersaji secara filmis dalam film 2012 itu, maka fatwa para ulama yang mengharamkan menonton film ini akan menghasilkan sebuah kebijakan yang merugikan umat Islam. Pasalnya larangan itu akan mebuat para muslim tak memiliki pengetahuan visualisasi akan kedahsyatan ayat-ayat Quraan tentang bencana alam.


Karena itu, secara pribadi kehadiran film 2012 sangatlah saya syukuri. Sebab usai menonton film yang dibintangi John Cusack dan Amanda Peet itu, kini saya tahu bahwa visualisasi ala Hollywood tentang Surat-Surat dalam Al-Quraan itu sangatlah dahsyat. Insya Allah film itu kian menambah kadar keimananku pada Allah SWT, Rasul, Al-Quraan, dan Hari Kiamat. Amien

Read Full 0 komentar

Laskar Pelangi Siap Guncang FFI Fukuoka

Kamis, 17 September 2009

FILM Laskar Pelangi peraih banyak penghargaan di dalam negeri maupun di luar negeri, akan menjadi salah satu film yang diputar Ldi Festival Film Internasional Fukuoka 2009, Jepang.

Sutradara film Laskar Pelangi Riri Riza yang dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu, mengatakan, karena dirinya harus menyelesaikan proses pembuatan film kedua Andre Hirata yaitu "Sang Pemimpi" maka dia tidak bisa berangkat ke festival yang dimulai pada 18 September.

"Yang akan hadir mewakili itu Ikranegara (pemeran Pak Harfan) dan Andrea Hirata (penulis novel "Laskar Pelangi`). Besok malam mereka akan berangkat," kata Riri.

Laskar Pelangi yang bercerita mengenai perjuangan 10 anak Belitung untuk bersekolah itu telah diputar di beberapa negara di lima benua.

"Kemarin, Laskar Pelangi baru saja di putar di Harare, Namibia. Sebelumnya pernah diputar di Spanyol, Italia, Hongkong, Singapura, Jerman, lima kota di Amerika, empat kota di Australia dan Portugal," kata sutradara film yang melejit lewat film "Petualangan Sherina".

Ajang film internasional yang memutar "Laskar Pelangi" antara lain di Barcelona Asian Film Festival 2009 di Spanyol, Singapore Internasional Film Festival 2009, 11th Udine Far East Film Festival di Italia, dan Los Angeles Asia Pacific Film Festival 2009 di Amerika Serikat.

Riri mengatakan Laskar Pelangi juga akan diputar di Pusan International Film Festival 2009 pada Oktober mendatang.

Sejak dibuat tahun 2008, "Laskar Pelangi" telah meraih penghargaan internasional antara lain The Golden Butterfly Award untuk kategori film terbaik di Internasional Festival of Films for Children and Young Adults di Hamedan, Iran.

"Laskar Pelangi" masuk nominasi kategori film terbaik di Berlin Internasional Film Festival 2009, pada Asian Film 2009 di Hong Kong, dan editor filmnya yaitu W. Ichwandiardono menjadi nominator untuk kategori editor terbaik. (nab/nta)
Read Full 0 komentar

Kualitas Isi Siaran Televisi Masih Buruk

Rabu, 16 September 2009

KUALITAS isi siaran televisi saat ini dinilai masih buruk. Salah satunya terlihat dari kian mendominasinya tayangan reality show yang membingungkan dan menguras emosi masyarakat penonton.

Tayangan reality show ini kurang baik karena membuka-buka aib orang, mengungkit hal-hal pribadi, tidak jarang pula menampilkan kekerasan seperti makian dan sebagainya. "Isinya hanya menghabiskan emosi kita, tetapi tidak ada nilai mendidiknya," tutur Atie Rachmiatie, Komisioner Bidang Isi Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat, Rabu (16/9) sore.

Ia mencontohkan tayangan Curhat dengan Anjasmara yang disiarkan di salah satu stasiun televisi swasta nasional. Acara reality show yang kerap menampilkan materi perselingkuhan ini bahkan pernah ditegur oleh KPI Pusat. "Secara umum, baru 20 persen tayangan televisi kita yang berkualitas," ucap guru besar Ilmu Komunikasi dari Universtas Islam Bandung ini.

Ketua KPID Jabar Dadang Rahmat Hidayat mengatakan, acara reality show bukan hanya berkembang di Indonesia, tetapi juga sudah menjadi tren baru dalam dunia televisi di dunia saat ini. Namun, yang jadi masalah, tayangan semacam ini kerap membingungkan masyarakat, terutama soal akurasi faktanya.

Ia menyimpulkan, acara reality show bukanlah sebuah tayangan faktual, tidak seperti yang disangka masyarakat selama ini. " Beberapa tayangan macam Termehek-mehek sudah mencantumkan tulisan drama," ucapnya. Tayangan semacam ini selama ini dinilainya telah membohongi publik karena tidak jujur menyebutkan tingkat realitasnya.

"Kalau mau jujur, sebetulnya kan bisa ditulis bahwa ini adalah rekayasa atau diperagakan ulang" tutur Haris Sumadiria, Wakil Ketua KPID Jabar. Maraknya reality show justru menunjukkan insan televisi di Tanah Air saat ini tengah mengalami degradasi kreativitas.

Kualitas tayangan televisi saat ini jauh menurun dari periode di satu dasawarsa lalu di mana masih banyak muncul tayangan yang baik dan mendidik macam Sinetron Si Doel Anak Sekolahan atau Keluarga Cemara. (vd/kmp)
Read Full 0 komentar

Prequel yang Ingin Mengulang Sukses Induknya

Senin, 14 September 2009

oleh Prima Sp Vardhana

DALAM peta perfilman dunia, serial Star Trek merupakan salah satu serial film televisi legendaries. Film seri Star Trek pertama yang lebih dikenal sekarang sebagai Star Trek: The Original Series pertama ditayangkan di Amerika Serikat di tahun 1966. Serial ini menceritakan tentang petualangan pesawat ruang angkasa USS Enterprise (NCC-1701) dengan awak Kapten James T. Kirk (dimainkan oleh William Shatner), Commander Spock yang berasal dari planet Vulcan (Leonard Nimoy), doktor Leonard McCoy (DeForest Kelley) dan lain-lain. 

Ironisnya saat pertama disiarkan serial ini kurang populer dan memikat masyarakat Amerika. Sehingga setelah tiga tahun tayang, studio televisi NBC menghentikan musim tayangnya. Anehnya, setelah dibatalkan ketenaran serial ini melambung. Karena biaya produksi yang mahal, studio NBC menjual hak siar kepada stasiun-stasiun lokal. Di sinilah Star Trek mengalami kebangkitan kembali dan banyak orang menjadi penggemar setia. Demikian pula yang dialami versi animasinya yang mulai tayang pada 1973, dengan tokoh-tokoh yang sama dan disuarai oleh aktor aslinya. Serial yang bertahan selama dua tahun ini dinamai Star Trek: The Animated Series.

Pada tahun 1978, seri televisi ini direncanakan kembali dihidupkan dengan judul dalam seri Star Trek: Phase II. Tokoh Kapten Kirk akan kembali diperankan aktor Shatner, tetapi Nimoy menolak kembali memerankan sosok Spock. Sehingga karakter mahluk Vulcan yang sangat penting di serial ini digantikan oleh sosok Xon (David Gautreaux). Juga tambahan satu karakter lain, Ilia dari Planet Delta (Persis Khambatta).


Sebelum rencana ini sempat direalisasi, George Lucas meluncurkan film Star Wars yang meledak di seluruh dunia. Pihak produser Star Trek memutuskan membanting kemudi. Mengolah skenario untuk seri televisi menjadi film layar lebar dan Robert Wise dipercaya sebagai sutradaranya. Film yang diproduksi taun 1979 ini judulnya diubah menjadi Star Trek: The Motion Picture.


Dalam film ini Gautreaux mendapat peran kecil, sementara Khambatta tetap memainkan sosok Ilia. Semua aktor utama dari film televisi kembali memainkan perannya masing-masing. Itu termasuk Nimoy. Film ini meraih sukses di box office dan dilanjutkan dengan film-film berikutnya. Hingga tahun 2005 sudah ada sepuluh judul termasuk film pertamanya. 

Sembilan judul lainnya adalah Star Trek: The Wrath of Khan (1982/Karya Nicholas Meyer), Star Trek: The Search for Spock (1984/ Karya Leonard Nimoy), Star Trek: The Voyage Home (1986/ Karya Leonard Nimoy), Star Trek: The Final Frontier (1989/ Karya William Shatner), Star Trek: The Undiscovered Country (1991/ Karya Nicholas Meyer), Star Trek: Generations (1994 Next Generation/ Karya David Carson), Star Trek: First Contact (1996 Next Generation/ Karya Jonathan Frakes), Star Trek: Insurrection (1998 Next Generation/ Karya Jonathan Frakes), Star Trek: Nemesis (2002 Next Generation/ Karya Stuart Baird).

Serial Televisi

Sedangkan pada tahun 1987, waktu produksi antara film keempat dan kelima, sebuah seri televisi Star Trek lain diproduksi. Serial berjudul Star Trek: The Next Generation yang dibintangi oleh awak berbeda itu mengisahkan tentang sepak terjang awak Enterprise NCC-1701-D dengan Kapten Jean-Luc Picard (Patrick Stewart) dan commander Will Riker (Jonathan Frakes). Setting waktunya sekitar satu abad setelah seri pertama. Seri ini bertahan selama tujuh tahun.

Pada tahu 1993, serial sama berudul Star Trek: Deep Space Nine mulai tayang. Serial ini mengisahkan sebuah stasiun ruang angkasa yang dipimpin Kapten Benjamin Sisko (Brooks Avery). Stasiun ini terletak di dekat Planet Bajor dan sebuah lubang cacing yang menuju ke kuadran gamma (yaitu perempat bagian lain dari galaksi bima sakti - digambarkan bahwa bumi terletak di kuadran alpha). Posisi itu membuat banyak spesies alien mampir ke bumi, sehngga konflik di antara mereka tak dapat dihindari. Seperti pendahulunya, seri ini juga ditutup setelah tujuh tahun.

Sedangkan serial Star Trek: Voyager yan mulai tayan pada 1995 dan berakhir tujuh tahun kemudian, menggambarkan perjalanan pesawat ruang angkasa USS Voyager NCC-74656 yang dpimpin Kapten Kathryn Janeway (Kate Mulgrew) yang terlempar ke kuadran delta (yaitu perempat bagian lain dari galaksi bima sakti) oleh suatu kekuatan alien. Pesawat Voyager ini sepanjang serialnya terikat dalam satu tematis yaitu mencari jalan kembali ke bumi.  

Serial ke-5 dari franchise Star Trek ini tetap meneruskan semangat penjelajahan dan penemuan nilai-nilai baru yang dimulai sejak ST:TOS. Salah satu nilai dan tatanan masyarakat lama yang didobrak adalah diangkatnya seorang perempuan menjadi kapten kapal, suatu hal yang sama tabu-nya dengan adegan ciuman-antar ras yang dilakukan antara Kapten Kirk (seorang lelaki kulit putih) dengan Letnan Uhura (seorang perempuan kulit hitam) pada tahun 1960-an di dalam salah satu episode ST:TOS.

Seri terakhir yang diproduksi adalah Star Trek: Enterprise (pada mulanya disebut sebagai Enterprise saja). Serial ini mengisahkan tentang petualangan pesawat Enterprise NX-01 di bawah pimpinan Kapten Jonathan Archer (Scott Bakula). Seri ini adalah prekuel seri pertama ST:TOS, dengan latar belakang waktu sekitar satu abad sebelumnya. Mulai ditayangkan tahun 2001 dan terakhir ditayangkan pada tahun 2005. Pada awalnya serial ini memiliki rating yang tinggi sampai akhirnya terus menurun hingga musim tayang ke-3. Kondisi ini membuat Paramount Pictures memutuskan untuk menghentikan serial ini setelah musimtayang ke-4 dengan jumlah keseluruhan 98 episode.

Film Prekuel


Versi layar lebar ke-11 yang digarap JJ Abrams ini adalah prekuel yang berkisah tentang pertemuan dua pamungkas "Star Trek", Kapten Kirk dan Mr. Spock muda. Adegan dibuka dengan penyerangan USS Enterprise oleh bangsa Romulan. Penyerangan ini mengakibatkan Kapten George Kirk tewas. Dua puluh lima tahun kemudian, James Tiberius Kirk (Chris Pine) memutuskan bergabung bersama Starfleet, atas dorongan dari Kapten Pike (Bruce Greenwood). Dalam perjalanan, ia bertemu Leonard Mc Coy (Karl Urban), yang frustasi karena baru bercerai dan tak punya tempat tujuan lagi.

Pada masa pendidikan sebagai kadet, Kirk berhasil dalam simulasi ujian yang diciptakan Spock (Zachary Quinto). Sukses Kirk itu membuat Spock merasa dicurangi. Pasalnya sebelumnya belum ada yang bisa melampaui tes buatannya itu, sehingga Spock membawa kasus ini ke hadapan anggota dewan. Di sinilah pertama kali Kirk dan Spock bertemu dan langsung perang dingin. Selanjutnya, USS Enterprise NCC- 1701 harus menghadapi perlawanan dari bangsa Romulan dari masa depan, yang dipimpin oleh Nero (Eric Bana). 

Dalam film itu kru Enterprise lain juga hadir lengkap, seperti Letnan Uhura (Zoe Saldana) yang punya kisah tersendiri dengan Spock, Montgomery Scott (Simon Pegg) yang menciptakan teleportasi, Chekov (Anton Yelchin) yang bertindak sebagai ahli navigasi sekaligus kru termuda, dan Sulu (John Cho) yang mahir melakukan manuver hebat dalam pertempuran. 

Film yang menelan dana produksi sekitar 150 juta dolar AS ini menguntai kisahnya dengan sederhana. Penggalan alur cerita di awal yang terus maju, menyiratkan kalau Abrams tak ingin berbasa-basi. Selanjutnya, twist adegan tak dapat dihindarkan. Mengingat konstelasi ruang dan waktu tak berlaku buat "Star Trek". Tak heran jika projek ini disebut-sebut sebagai pekerjaan mahaberat bagi Abrams. Mengingat "Star Trek" adalah adalah franchise terpopuler sepanjang masa, dan satu-satunya serial orisinil yang memiliki spin-off terbanyak sepanjang sejarah pertelevisian dunia (versi Guiness Book of World Records). Sedikit saja cela dalam reboot "Star Trek", Trekkies (sebutan untuk penggemar Star Trek) yang tersebar di seluruh dunia bisa mencibir habis-habisan.

Ide prekuel ini sebenarnya sudah pernah dicetuskan Roddenberry di tahun 1968 saat menghadiri World Science Fiction Convention di Amerika. Sepeninggal Roddenberry, baru pada 2005 ide tersebut mencuat lagi saat Paramount Pictures menggaet J.J. Abrams, dua rekannya yaitu penulis Roberto Orci dan Alex Kurtzman (yang saat itu sedang menggarap "Mission Impossible III"), serta produser Damon Lindelof dan Bryan Burk untuk membuat reboot-nya.
Dengan kombinasi semacam itu (Orci-Lindelof yang Trekkie, serta Abrams-Kurtzman yang juga penggemar meski kasual), "Star Trek" mampu menarik penonton muda, tanpa harus terlibat lebih dalam dengan seri-seri sebelumnya.

Seperti rumor sebelumnya, film ganjil "Star Trek" selalu mendapat respons penonton yang lebih bagus, daripada yang bernomor genap. Dan Star Trek: The Fuue Begins merupakan seri ganjil. Kira-kira, respons apa ya yang akan didapat? Well, cukup bersantai, kencangkan sabuk pengaman, dan Anda akan dibawa Abrams berpetualang ke bagian lain semesta.

DATA FILM

JUDUL: Star Trek: The Future Begins
JENIS FILM: Eksen Fiksi Pengetahuan
SUTRADARA:
JJ Abraham
PENULIS SKENARIO:
Roberto Orci & Alex Kurtzman
PRODUKSI:
Paramount Pictures
DURASI :
127 menit (2 jam 7 menit)
BATAS USIA:
PG-13 (Remaja Wajib Didampingi Orang Tua) 
BINTANG:
Chris Pine (James T. Kirk), Zachary Quinto (Spock), Leonard Nimoy (Spock Prime) Eric Bana (Nero), Bruce Greenwood (Capt. Christopher Pike), Karl Urban (Bones), Zoe Saldana (Nyota Uhura), Simon Pegg (Montgomery Scott), John Cho (Lt. Hikaru Sulu), Anton Yelchin (Pavel Chekov), Ben Cross (Sarek), Winona Ryder (Amanda Grayson), Chris Hemsworth (George Kirk), Jennifer Morrison (Winona Kirk), Rachel Nichols (Gaila)

Read Full 0 komentar

Pasangan Aktor Cilik 'Slumdog' Siap Adu Akting dengan Hopkins

Jumat, 11 September 2009

DUA aktor belia Slumdog Millionaire, Rubina Ali dan Azharuddin Mohammed Ismail, disebut-sebut akan kembali menjajal dunia akting Hollywood. Kali ini, pemeran Latika dan Salim dalam film peraih Oscar itu, akan beradu peran dengan aktor kawakan Anthony Hopkins dalam film Lord Owen's Lady.

Ali dan Ismail, seperti diberitakan WENN, sudah menandatangani kontrak keterlibatan dalam film tersebut, awal September ini. Sementara, Hopkins masih dalam negosiasi. Meski begitu peluang Hopkins untuk membintangi film tersebut besar kemungkinan akan menjadi kenyataan. 
  
Belum dijelaskan secara rinci peran apa yang akan dimainkan Ali dan Ismail dalam film drama tersebut.  

Kabar keterlibatan kedua bocah Mumbai, India itu, dalam film Lord Owen's Father mulai ramai dibicarakan hanya beberapa hari meninggalnya ayah Ismail, yang wafat karena penyakit TBC pada 4 September lalu. 

"Sangat menyedihkan, padahal ayahnya sangat menginginkan dia (Ismail) bisa melihat anaknya terlibat dalam film kami," ujar produser eksekutif Lord Owen's Martin Pennell kepada The Sun.

Rubina Ali dan Azharuddin Mohammed Ismail berhasil mencuri perhatian ketika terlibat dalam film garapan Danny Boyle. Keduanya merupakan anak kampung dari kawasan kumuh di Mumbai.  

Awal tahun 2009, keduanya juga ikut terlibat dalam film produksi Bollywood, Kal Kisne Dekha. Dalam film tersebut, mereka beradu peran dengan aktor Hollywood Shah Rukh Khan. (vd/kmp)
Read Full 0 komentar
 

© 3 Columns Newspaper Copyright by TRIBUNHIBURAN.COM | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks